Saiful Bahri Ditemukan Tewas dengan Pohon Besar di Atas Tubuhnya
jpnn.com, SAMARINDA - Saiful Bahri, 50, ditemukan warga dalam kondisi mengenaskan di sebuah kebun, Selasa (7/5) lalu. Jasadnya sudah membengkak. Bagian wajahnya tertimpa pohon yang berukurang lumayan besar.
Akibatnya, wajah Saiful sulit untuk bisa dikenali lagi. Warga dan relawan hanya bisa memastikan jika itu adalah Saiful dari ciri badan dan pakaian, serta perlengkapan yang dia bawa saat bekerja.
Selanjutnya, jasad penebang pohon itu dibawa menuju RSUD AW Sjahranie untuk menjalani visum guna penyelidikan pihak kepolisian. Dari informasi yang dihimpun media ini, istri Saiful bernama Wulandari (38), warga Berambai, Sempaja Utara, Samarinda Utara, cemas lantaran suaminya itu tidak kunjung pulang sejak Minggu (5/5) lalu.
BACA JUGA: Gunung Sinabung Erupsi, Abu Vulkanik Rusak Tanaman Warga Barusjahe
Kepergian Saiful saat itu untuk bekerja memotong pohon di kebun milik M Taufik, 57. Lokasinya di KM 16, Desa Berambai, Samarinda Utara. Saat berangkat, Saiful mengendarai motor dan membawa 1 unit chainsaw dan sebilah parang.
Namun setelah 3 hari bekerja dan tak kunjung mendapat kabar, kecemasan Wulandari pun timbul. Khawatir terjadi sesuatu dengan suaminya. Ia pun selanjutnya menghubungi Taufik. Mendengar pertanyaan di mana suaminya, Taufik bingung.
Saat terakhir bertemu Minggu pagi lalu, Saiful tampak sehat bugar. Saat itu Saiful bersedia bekerja menebang 10 pohon milih Taufik. Saiful dibayar Rp 75 Ribu per pohon. Bahkan, saat itu Saiful berkata akan menyelesaikan pekerjaannya dalam waktu 2 jam.
"Wulandari tiba-tiba menghubungi saya dan menanyakan keberadaan Saiful yang tak kunjung pulang. Saya kaget, karena hari Minggu itu Saiful sendiri yang menjamin pekerjaannya selesai. Karena saya bilang ada undangan, saya tidak bisa membantu dan mengawasi. Uang bayaran saya selesaikan lebih dulu, Saiful bilang tinggal saja, sejam dua jam selesai. Ya, saya pikir sudah tidak ada masalah," kata Taufik, ditemui di RSUD AW Sjahranie.