Saksi Tragedi Pelanggaran HAM Ungkap Kekerasan
Minggu, 28 April 2013 – 03:47 WIB
KUPANG - Sudah jatuh, tertimpa tangga, tertimpa cat pula. Mungkin pepatah ini cocok dilekatkan pada para penyintas atau korban pelanggaran HAM yang terjadi di wilayah NTT, periode 1965-2005. Betapa tidak, dari sejumlah kesaksian yang diungkapkan para saksi, banyak kekerasan, baik fisik dan psikis susulan yang dialami pasca mereka menjadi korban pelanggaran HAM. Bahkan berujung pada kematian. Dalam kegiatan Dengar Kesaksian para korban kasus pelanggaran HAM yang berlangsung di Aula Fakultas Teologi Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang, Sabtu (27/4), sejumlah saksi tragedi pembantaian 1965 mengungkap berbagai kekerasan yang mereka alami, bahkan hingga keturunan kedua dan ketiga.
Beberapa saksi yang berhasil dihadirkan dalam kegiatan tersebut, misalnya, tragedi 1965, masing-masing korban dari Kupang Timur, Kota Kupang, Alor, Sumba Timur dan Amanuban Selatan (TTS) serta Sabu Raijua. Sementara saksi lain dari Sabu Raijua juga mengurai tentang ibu kandungnya yang menjadi korban akibat program Susuk (KB) tahun 1992 lalu. Selain saksi anak korban tragedi 1965, ada pun kesaksian dari beberapa ibu yang merupakan isteri dari para korban pembantaian. Ada pula dua saksi yang mengurai kehidupan kelam mereka sebagai pengungsi tragedi pengungsi Timor Leste.
Dari Alor misalnya, saksi yang namanya tidak ingin dikorankan, berkisah tentang ayah kandungnya yang ikut menjadi korban pembantaian karena dituduh mendukung warga yang juga dituduh sebagai anggota PKI. Tidak hanya ayahnya yang dibantai, keluarga mereka juga ikut menjadi korban stigmatisasi dari masyarakat. Cap sebagai "anak PKI" selalu dilekatkan pada mereka. Bahkan untuk mencari pekerjaan pun dicegah karena memikul stigma tersebut.
KUPANG - Sudah jatuh, tertimpa tangga, tertimpa cat pula. Mungkin pepatah ini cocok dilekatkan pada para penyintas atau korban pelanggaran HAM yang
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
BERITA LAINNYA
- Riau
Menang Praperadilan, Polda Riau Kejar TPPU Tersangka Korupsi KUR Bank Pelat Merah Ini
Sabtu, 16 November 2024 – 12:01 WIB - Riau
Kapolres Inhu & Tim Pamatwil Polda Riau Cek Kesiapan TPS Khusus
Jumat, 15 November 2024 – 19:22 WIB - NTT
Propam Razia Ponsel Anggota, Siapa yang Punya Aplikasi Judi Online?
Jumat, 15 November 2024 – 18:29 WIB - Daerah
Polda Jawa Barat Gagalkan Peredaran 1 Juta Butir Obat Keras Ilegal
Jumat, 15 November 2024 – 15:24 WIB
BERITA TERPOPULER
- Moto GP
MotoGP Barcelona: Ada Masalah, Martin Gugup, Pecco Takut
Sabtu, 16 November 2024 – 10:17 WIB - Humaniora
Prakiraan Cuaca Hari Ini 16 November: Waspada Potensi Hujan Disertai Petir di Sejumlah Kota Besar
Sabtu, 16 November 2024 – 10:05 WIB - Daerah
Polisi Umumkan Hasil Olah TKP Kecelakaan Tol Cipularang, Sebuah Fakta Terungkap
Sabtu, 16 November 2024 – 12:30 WIB - Jatim Terkini
Viral Ivan Sugiamto Foto Bareng Perwira, Begini Penjelasan Kapuspen TNI
Sabtu, 16 November 2024 – 12:18 WIB - Bulutangkis
Diwarnai Kartu Kuning, Jorji Masuk Final Kumamoto Masters 2024
Sabtu, 16 November 2024 – 14:35 WIB