Samarinda Toraja
Oleh Dahlan IskanSabtu, 12 September 2020 – 18:08 WIB
Arief untung Rp 10/kg. Ia bisa langsung membeli mobil sedan baru: Peugeot 504.
Sang ayah kaget anak umur 18 tahun ini beli mobil baru. "Kamu ambil untung, ya?" tegur sang ayah.
"Ya iyalah, Pa. Kan harus untung," jawabnya.
Sang ayah tidak mempersoalkan lebih lanjut. Mungkin justru bangga di dalam dada.
Setelah membeli mobil pun Arief masih punya kelebihan laba. Itu untuk modal membeli kopra lagi.
Ia pun kembali ke Poso. Naik kapal lagi enam jam ke Una Una. Kembali dari Una Una yang kedua inilah Arif jatuh ke laut.
Ia trauma. Itulah dagang kopra terakhir baginya.
Kebetulan ia menemukan bisnis baru. Di umur 19 tahun. Yakni ketika Arief ke tempat temannya di Samarinda.