Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Samarinda Toraja

Oleh Dahlan Iskan

Sabtu, 12 September 2020 – 18:08 WIB
Samarinda Toraja - JPNN.COM
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Kopra itu ia jual ke ayah di Surabaya dengan harga Rp 32/kg. Sang ayah setuju –tanpa tahu berapa anaknya membeli dari petani.

Sang ayah lalu kirim L/C lokal. Namun L/C itu tidak bisa diuangkan. Padahal petani menunggu di Pulau Una Una.

Untung Arief bisa dansa. Misalnya cha-cha.

Ia belajar dansa waktu di SMA. Kemampuan dansa itulah yang membuat Arief bisa mencairkan uang di L/C –lewat bank yang pimpinannya minta diajari dansa.

Padahal Arief sudah pusing akibat bank penerima L/C tidak bisa mencairkannya.

Uang berkarung-karung itu dia bawa ke Una Una. Lunas.

Kopra pun masuk gudang di Poso. Kunci gudang ia serahkan ke bank yang mencairkan L/C tersebut.

Arief pun mencarter kapal. Ia ikut naik kapal itu –mengawal sendiri kopra 2.000 ton menuju Surabaya.

Ia merasa perjalanan bisnisnya begitu baik. Itu pasti berkat dari Tuhan. Makanya ia ingin mengembalikan sebagian hasilnya kepada Tuhan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News