Sambut Peluncuran Film Climate Witness, Begini Komentar Direktur Koaksi Indonesia
Kemudian, Syifa mengatakan untuk Jakarta saja, tiap wilayah punya permasalahan masing-masing, dia memberi contoh Jakarta Utara berpotensi mengalami banjir rob, di Jakarta Timur masalahnya berbeda lagi.
“Meski begitu masalah utama adalah sampah, masalah pilah sampah sangat krusial dan berdampak pada terjadinya banjir,“ ujar Syifa.
Syifa menjelaskan beberapa tahun ke belakang, permasalahan yang diterima anak muda adalah stigma, menurutnya muncul pernyataan, “anak muda peduli apa sih?”, “anak muda bisa apa sih?”.
Mendapati stigma tersebut justru memunculkan rasa ketidakpedulian pada diri anak muda.
“Padahal peran anak muda sangat penting, Teens Go Green memfasilitasi program-program anak muda terkait lingkungan, bahkan memberikan beasiswa. Praktik baik yang dilakukan di antaranya kegiatan penyebaran kerang hijau di pesisir Jakarta, penanaman mangrove di Kepulauan Seribu, dan transplantasi terumbu karang,” ujar Syifa.
Syifa menambahkan anak muda punya cara yang berbeda menanggapi perubahan iklim, salah satu wujudnya dengan membuat video terkait isu lingkungan hasil interaksi langsung dengan masyarakat.
“Kemampuan teknologi dan berjejaring itulah kekuatan yang dimiliki oleh anak muda dan Teens Go Green akan terus mendorong,” ujar Syifa.
Pada kesempatan itu, Muhammad Maulana Malikul Ikram memaparkan praktik baik Biops Agrotekno Indonesia dalam aksi iklim melalui konsep pertanian presisi.