Sambut Peluncuran Film Climate Witness, Begini Komentar Direktur Koaksi Indonesia
Malikul menyampaikan Biops Agrotekno Indonesia ingin membawa era baru pertanian di Indonesia, bahwa menjadi petani itu keren.
“Saya melihat di Indonesia pertanian 3.0 aja belum, tapi pelan-pelan ke arah sana. Mengupayakan pertanian bisa jadi industri, para petani adalah pelaku bisnis. Bagaimana caranya mereka enggak kerja hanya untuk makan, tetapi berkembang lebih besar lagi. Semua butuh waktu, kita bergerak bersama, dengan teknologi petani tidak rugi, kami mengedukasi pola pikir investasi,” ujar Malikul.
Malikul kemudian memaparkan Biops sudah melakukan praktik baik di pesisir Pulau Semau, Kupang, menerapkan teknologi untuk membantu mendistribusikan air secara merata.
“Sementara di Wakatobi, kami menggunakan solar farm irrigation system, irigasi dengan bantuan cahaya matahari, karena di sana listrik cuma ada malam, siang matahari, sementara masyarakat butuh air untuk kebutuhan. Solar farm irrigation system membuat hidup jadi lebih mudah, setelah itu mereka tumbuh, jumlah petani semakin banyak, lahan meluas, dan komoditi bertambah,” kata Malikul.
Acara berlanjut dengan partisipasi tamu undangan merespons beberapa praktik baik terkait iklim yang disampaikan narasumber.
Speak Indonesia, mengajak salah satu mitranya, Ibu Rohaniah dari Federasi Perempuan yang aktif melakukan kampanye di pasar, sekolah, dan di lingkup RT/RW.
“Saya tinggal di Sukapura, Cilincing, rumah di pinggir kali, keseharian saya sampah, begitu bertemu Speak Indonesia, mereka mengarahkan kami supaya sampah tersebut berguna terutama untuk diri sendiri,” ujarnya.
Dia mengaku memunguti dan mengumpulkan sampah banner berukuran besar. Kemudian dijahit dan dibuat jadi tas, ecobag.