Sambut Tahun Baru 2023, LDII Ajak Masyarakat Koreksi dan Mawas Diri
Ia menekankan, para generasi muda untuk semangat beribadah. Harus berani tampil beda sebagai muslim yang baik dan tidak mudah terpengaruh oleh perkembangan zaman. "Sesuai Sabda Nabi SAW "Di antara anak turun Adam yang masuk surga hanya satu dari seribu orang", artinya, meski tergolong minoritas harus berani tampil beda dalam kebenaran dan tidak mudah terpengaruh," tambahnya.
KH Aceng Karimullah menyayangkan kebiasaan menyambut malam tahun baru dengan acara-acara yang cenderung maksiat, seperti bercampurnya lelaki dan perempuan yang bukan mahram, pesta minuman keras dan narkoba. Menurutnya, hal itu tidak sejalan dengan ajaran agama Islam dan norma budaya Indonesia.
"Tahun baru sebaiknya disikapi dengan biasa saja. Kalau malam itu memang jadwalnya pengajian, ya, tetap mengaji, kalau memang waktunya sepertiga malam adalah waktu yang bisa untuk doa malam, ya, manfaatkanlah malam itu untuk berdoa," ungkapnya.
Menurutnya, banyak persoalan besar yang akan dihadapi generasi muda pada tahun-tahun mendatang seperti makin maraknya LGBT, penyalahgunaan narkoba, serta pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan.
"Peran orang tua harus selalu waspada mengawasi pergaulan anak-anaknya, untuk selalu memperkuat keimanan dan ketakwaan," ujarnya.
"Selain itu, banyak bidang-bidang pekerjaan yang dulu dikerjakan oleh manusia sekarang diganti oleh mesin. Ini berarti tantangan bagi generasi muda untuk memiliki keahlian atau kompetensi dalam menghadapi otomatisasi atau robot sehingga para generasi muda tetap eksis," tutupnya.(dkk/jpnn)