Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Sampah DKI di Bantargebang Diklaim Bisa jadi Sumber Listrik

Selasa, 10 Juli 2018 – 22:39 WIB
Sampah DKI di Bantargebang Diklaim Bisa jadi Sumber Listrik - JPNN.COM
Ketua Komite II Parlindungan Purba dan Senator DKI Jakarta Dailami Firdaus meninjau TPST Bantargebang. Foto: Humas DPD

jpnn.com, JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta menggelar pertemuan dengan PT Multi Energi Terbarukan (PT MET) guna membahas ide pengelolaan sampah yang menumpuk di Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Lewat teknik thermochemical melalui quasy pyrolysis, MET mengklaim bisa mengolah sampah di atas areal seluas 110 hektar itu dengan cara meningkatkan nilai tata kelola sampah.

Direktur Utama PT MET Yusra Abdi mengungapkan, teknik yang digunakan pihaknya baru pertama kali dilakukan di Indonesia. Hasil dari teknik thermochemical melalui quasy pyrolysis ini sangat jauh berbeda dari sistim incinerator maupun sanitary land-fill.

"Prinsipnya model ini untuk menjadikan sampah sebagai sumber pendapatan yang baru dan signifikan karena sebelumnya, pengolahan sampah adalah beban biaya Pemda DKI Jakarta" ujar Yusra di Kantor Dinas Lingkungan Hidup, Jakarta, Selasa (10/7).

Yusra meyakini, model ini mampu membuat Pemprov DKI Jakarta terhindar dari upaya penambahan area penampungan sampah serta biaya lain dari produksi sampah tersebut.

Bahkan Pemprov DKI, menurut dia, bisa memproduksi energi listrik yang berharga jual. "Apalagi, listrik itu diproduksi dalam tingkat polusi jauh di bawah ambang batas yang ditoleransi oleh perundang-undangan," ujarnya.

Dia juga optimistis mampu mengelola sampah yang diproduksi Ibu Kota sebanyak tujuh ribu ton setiap harinya. Yusra menargetkan mampu menghasilkan listrik mencapai 165 Mega Watt (MW) yang akan dilakukan secara bertahap selama lima tahun.

"Pengolahan sampah secara maksimal yang kami lakukan pastinya juga untuk capaian menghasilkan listrik secara bertahap dalam lima tahun agar mencapai 165 MW dan bisa mendapatkan air bersih serta bahan baku yang aman untuk pembuatan paving block atau tembok pagar," jelasnya.

Lewat teknik thermochemical melalui quasy pyrolysis, MET mengklaim bisa mengolah sampah di Bantargebang menjadi sumber listrik hingga 165 MW.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News