Sandiaga Uno: Sinema Keliling Ruang Kreatif untuk Mempromosikan Film Daerah
"Yaitu, menonton film sambil menikmati berbagai hiburan seperti pentas seni dan musik, dialog film, penampilan komika lokal, hingga wisata kuliner, sehingga tidak hanya pegiat film yang dilibatkan tetapi juga sektor ekraf lainnya," ujar Menparekraf Sandiaga Uno dalam keterangannya.
Hari pertama Sinema Keliling dibuka Direktur Musik, Film, dan Animasi Kemenparekraf Mohammad Amin.
Acara diisi diskusi yang bertajuk 'Dialog Senja' bersama Ori Semloko dari Lake Toba Film Festival, Andi P. Hutagalung dari Komunitas Medan Film Lab, Rusti Hutapea selaku Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Toba dan Rista Natalia Sinaga selaku Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga serta Pariwisata Kabupaten Karo.
Kemudian dilanjutkan dengan menonton film dan berbagai hiburan.
Hari kedua diisi dengan dialog malam yang membahas 'Film Pendek Bisa Jadi Apa?' bersama Abdul Manaf selaku perwakilan Founder Festival Film Bulanan, Indra Agus Rahman selaku Head of Marketing FlipFlop TV, dr. Daniel Irawan selaku pengamat film dan Tedy Wahyudy Pasaribu selaku perwakilan komunitas Kofi Sumut.
Ada 15 film pendek karya anak bangsa yang ditayangkan. Film-film pendek tersebut merupakan Film Terpilih Festival Film Bulanan dan film lokal.
Di antaranya film Bagurau, Facticity, Dua Pilar Satu Atap, Ephemera, Pabaruak, Setelah Kita Menangis, Bersama Membangun Negeri, Pepadu, Asal Muasal Putri Hijau, Si Pecil - Kacamata Pande, Demi, Predestinasi, 4913, Parkir Sejajar dan Tanda.
Menurut Mohammad Amin Sinema Keliling Festival Film Bulanan menjadi trigger untuk mendukung sineas di daerah agar lebih percaya diri, berani menggali dan mengelaborasi nilai-nilai kearifan lokal yang universal.
"Saya optimistis kegiatan Sinema Keliling Festival Film Bulanan ini bisa menjadi semangat baru untuk sineas daerah dalam berkarya," katanya. (gir/jpnn)