Sang Pangeran
Oleh: Dhimam Abror DjuraidDari situ muncul istilah "Machiavellis’’ yang peyoratif, untuk menggambarkan semua tindakan politik yang pragmatis dan tidak bermoral, sebagai upaya mendapatkan kemenangan dan kekuasaan.
Pandangan-pandangan yang diuraikan oleh Machiavelli dalam Sang Pangeran mungkin kedengarannya ekstrem.
Namun, jika ditilik dari seluruh kehidupannya terlihat bahwa selama hidup di Frenze situasi politik sangat kacau penuh konflik berkepanjangan.
Dari hasil kontemplasi dan perenungannya, Machiavelli memberi nasihat kepada Sang Pangeran mengenai cara-cara yang harus ditempuh untuk mendapatkan stabilitas di wilayah kekuasaan Sang Pangeran.
Teori-teori Sang Pangeran sering kali dipuja sebagai metode-metode cerdik dan licik, yang dapat digunakan oleh penguasa yang sedang mencari kekuasaan untuk memperoleh takhta, atau oleh seorang penguasa untuk mengukuhkan pemerintahannya.
Salah satu diktum terkenal dari Sang Pangeran adalah bahwa seorang penguasa lebih baik ditakuti daripada disegani atau dihormati.
Ini menyiratkan bahwa pendekatan kekerasan dan kekuasaan lebih diutamakan daripada pendekatan persuasif.
Lebih baik membuat musuh takut daripada membuat mereka hormat.