Satgas Covid-19 Latih Seribu Sukarelawan di Samarinda
Kedua, gerakan 3T (Tracing, Treatment, Testing). Ketiga, relawan dan kerelawanan.
Keempat, teknik berkomunikasi efektif. Dan kelima, penggunaan instrumen monitoring relawan bersatu lawan covid (BLC).
Andre mengharapkan hasil pelatihan bisa mengaplikasikan seluruh materi yang didapatkan kepada anggota keluarga, serta masyarakat di lingkungan tinggalnya masing-masing.
Pada acara itu, hadir juga Ketua Tim Koordinasi Destana Direktorat Kesiapsiagaan Firza Ghozalba, Kepala Pelaksana Harian BPBD Provinsi Kaltimantan Timur, Kota Samarinda, dan Kabupaten Kutai Kartanegara, serta Perwakilan Forkopimda Kalimantan Timur lainnya.
Firza menambahkan antisipasi dan penanggulangan bencana di Indonesia, termasuk Covid-19, perlu melibatkan seluruh pihak melalui penerapan sinergi pentahelix.
"Maka itu, seluruh jajaran pemerintah daerah harus memahami konsep ini, yaitu sinergi pentahelix sebagai bentuk kolaborasi bersama yang terdiri dari pemerintah, akademisi, dunia usaha, media masa, dan seluruh lapisan masyarakat,” tutur dia.
Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Hadi Mulyadi menyampaikan keterlibatan dan sinergi semua pihak memiliki peranan yang signifikan dalam mengendalikan pandemi Covid-19.
"Saya berharap para sukarelawan dapat turun tangan membantu masyarakat untuk menyelesaikan masalah CovidK di alimantan Timur. Jika hal tersebut bisa terealisasikan, maka saya yakin tingkat paparan Covid-19 di tengah masyarakat akan menurun secara signifikan," kata dia. (tan/jpnn)