Satgas Covid-19: Vaksin tidak Mengandung Magnet
jpnn.com, JAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 memastikan bahwa vaksin corona tidak mengandung magnet.
"Vaksin tidak mengandung magnet," kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Bakti Bawono Adisasmito dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Jumat (28/5).
Wiku menjelaskan bahwa koin bisa saja menempel di kulit karena adanya keringat yang diproduksi secara alami oleh kulit manusia, dan daya gesek lainnya. "Sehingga menimbulkan daya magnet," tegas Wiku.
Dia mengimbau seluruh masyarakat untuk selalu memverifikasi informasi yang diterima dengan mencari fakta atas info tersebut berdasarkan bukti ilmiah dan berita yang berasal dari media atau kanal yang resmi.
"Informasi yang belum dapat diverifikasi sama saja dengan menyebar berita bohong atau hoaks," ucapnya.
Wiku mengatakan hoaks juga dapat menghambat upaya pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia.
Sebelumnya, ahli fisika dari National High Magnetic Field Laboratory Amerika Serikat Eric Palm menyatakan tidak mungkin ada mikrocip magnetis yang terbawa dalam suntikan vaksin Covid-19.
Dia menjelaskan ukuran jarum vaksin yang sangat kecil, yakni sepersekian milimeter, hanya akan mampu membawa partikel magnetis dengan kadar yang sangat rendah.