Saya Lawan Terus Kanker Ini...
Saat ditemui di depan Stadion Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta, Rabu sore itu, Ogun terlihat sehat-sehat saja. Tak tampak seperti orang sakit.
Dia mampu memanjat wall climbing di depan stadion itu dengan mudah. Yang sedikit berbeda, rahangnya tampak agak menonjol. Terutama saat tersenyum.
”Sekarang sudah mendingan. Saya lawan terus kanker ini,” ujar ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia DKI Jakarta 2009–2013 itu.
Ogun bukan orang baru di olahraga mendaki gunung. Dia pernah turut dalam Ekspedisi Mount Everest Indonesia 1997 bersama anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Keikutsertaan dia itu merujuk pengalaman sebelumnya, pada 1994 Ogun pernah mendaki gunung tertinggi di dunia tersebut.
”Tapi, saat itu saya hanya sampai ketinggian 7.900 mdpl (meter di atas permukaan laut). Sedangkan saat bersama Kopassus, saya mampu naik hingga 8.600 mdpl. Puncaknya tinggal 200 meter lagi sudah kelihatan,” jelasnya.
Anggota Wanadri (perhimpunan penempuh rimba dan pendaki gunung di Bandung, Red) itu memang begitu bersemangat saat membahas pendakian.
Dia sudah melakukan pendakian gunung saat masih SMP. Maka, tak heran bila teman-temannya sampai memelesetkan nama panggilannya, Ogun, sebagai Orang Gunung.