Saya Lawan Terus Kanker Ini...
Tapi, hobi naik gunung Ogun harus terhenti sementara. Sekitar November 2015 dia merasakan ada yang tak beres dalam tubuhnya.
Selain menyerang bagian tenggorokan, penyakit yang semula dia anggap misterius itu menjalar ke mata. Saat itu dia merasakan benda yang berada di depan matanya seolah menjadi dua.
”Dua-duanya jelas. Seperti botol ini kelihatan dua,” ujarnya sambil memegang botol air yang isinya sudah tinggal setengah.
Ogun menganggap itu sebagai alarm tanda bahaya yang harus diidentifikasinya. Ogun pun memeriksakan keluhannya tersebut kepada temannya sesama pendaki gunung yang dokter, Muhammad Iqbal El Mubarak. Iqbal lalu mempertemukan Ogun dengan dokter spesialis onkologi.
”Elo udah kena kanker nasofaring namanya. Harus segera CT scan dan biopsi,” ujar Ogun menirukan perkataan rekannya itu.
Dia menuruti saran untuk menjalani pemeriksaan lanjutan. ”Ternyata benar, kanker saya sudah stadium empat,” tuturnya.
Ogun teringat saat kali pertama menemukan benjolan di tengkuknya. Saat itu, 2012, dia menganggap benjolan tersebut sebagai hal biasa.
Tapi, ternyata benjolan tersebut terus membesar. Dia juga mulai merasa sering sakit kepala, hidungnya terasa penuh dengan lendir, tapi saat dikeluarkan tak ada cairan yang keluar.