Saya Lawan Terus Kanker Ini...
Tahap berikutnya, dia merasakan fungsi pendengarannya mulai berkurang. Meski begitu, kondisi tersebut belum terlalu mengganggu aktivitasnya. Ogun mengatasi gejala-gejala itu dengan terapi obat-obatan herbal.
”Saya masih bisa ke mana-mana. Bahkan, bisa bantu istri yang ikut tim dokter bikin pengobatan korban gempa di Nepal pada 2015,” ungkap Ogun.
Sekarang dia sudah bisa tersenyum saat menceritakan lagi peristiwa kurang mengenakkan dalam hidupnya itu.
Tapi, dulu, saat kali pertama mendengar vonis dari dokter, Ogun nyaris putus asa. Perasaannya campur aduk, antara stres dan kecewa. Harapan hidupnya seolah sudah pupus.
”Padahal, saya punya anak yang masih SMP. Saya masih pengin lihat dia wisuda,” kenang ayah dua anak itu.
Dalam keadaan kalut tersebut, istrinya, Cecilia Vita, berupaya menguatkan hati Ogun. Ogun pun menjalani kemoterapi dan radioterapi. Senin hingga Jumat dia rutin menjalani kemoterapi.
Semua rambutnya sampai rontok. Berat badannya turun drastis dari 76 kilogram menjadi 52 kilogram.
”Radiasinya di pipi kanan dan kiri serta dada. Kantong liur saya sampai kering. Susah nelan,” ungkap dia.