Schneider Electric Sukseskan Ajang ASEAN Youth Dialogue 2023
jpnn.com, JAKARTA - PT Schneider Electric Indonesia (SEI) menjadi bagian penting dari kegiatan ASEAN Youth Dialogue 2023 dengan memberikan kontribusi pemikiran dan pengalaman terbaiknya dalam konteks digital platforms for green economy/platform digital untuk ekonomi hijau.
Hal ini membawa konsekuensi bahwa produk dan layanan yang dihasilkan harus melalui proses ramah lingkungan yang bisa mengurangi emisi karbon dan memberikan kontribusi atas terciptanya ekonomi hijau.
Strategi atau praktik bisnis berkelanjutan bertujuan untuk mengurangi dampak negatif dan menciptakan dampak atau nilai positif untuk saat ini dan masa depan.
“Tantangan utama kita dalam konteks transformasi platform digital adalah bagaimana kita dapat mengurangi emisi karbon sebanyak mungkin dan mencapai keberlanjutan,” ujar Hedi Santoso, Direktur Government Relations and Design Firms SEI.
Oleh sebab itu, SEI selalu memprioritaskan untuk menciptakan produk yang ramah lingkungan sebagai bentuk aksi memerangi perubahan iklim dan mencapai keberlanjutan melalui beragam inovasi praktis dan terukur.
Ekonomi hijau bertujuan mengurangi beragam risiko lingkungan dan kelangkaan ekologis, dan mencapai pembangunan berkelanjutan tanpa merusak lingkungan.
Dalam kegiatan diskusi ASEAN Youth Dialogue (AYD) 2023, ditekankan juga bahwa pertumbuhan hijau tidak terlepas dari strategi pembangunan ekonomi yang memberikan pilihan peran ekonomi dan lingkungan yang dapat memberikan manfaat atau merusak.
AYD 2023 mengusung tema Digital Development for Sustainable Development Goals/Pembangunan Digital untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dihadiri lebih dari 140 delegasi generasi muda dari 11 negara anggota ASEAN yang berusia 18-30 tahun dan dibuka secara resmi oleh Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi dan Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo.