Sebaiknya Golkar Gelar Munas sebelum Jokowi Bentuk Kabinet Baru
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komaruddin menyarankan agar Partai Golkar sebagai pengusung dan pendukung Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin (Jokowi - Ma’ruf) memajukan pelaksanaan musyawarah nasional (munas) yang beragendakan pemilihan ketua umum. Menurutnya, dengan memajukan munas maka Golkar akan lebih cepat dalam berkonsolidasi untuk pembentukan kabinet serta penentuan pimpinan DPR dan MPR periode 2019-2024.
Sebelumnya Golkar berencana menggelar munas pada Desember tahun ini. Namun, Ujang mengharapkan Golkar sudah menggelar munas sebelum Jokowi - Ma’ruf dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI pada 20 Oktober mendatang.
“Dorong saja (agar) dipercepat. Supaya bisa bersama-sama bekerja dengan pemerintahan Jokowi," kata Ujang, Rabu (3/7).
BACA JUGA: Internal Golkar Memanas, Celi Tuding Bamsoet Lakukan Intimidasi Jelang Munas
Ujang menambahkan, jika Golkar tetap menggelar munas pada Desember 2019 maka hal itu tak terlepas dari kepentingan Airlangga Hartarto selaku ketua umum partai berlambang beringin tersebut. Direktur eksekutif Indonesia Political Review itu menduga Airlangga ingin memegang kontrol sepenuhnya atas Golkar dalam menentukan kader-kadernya yang akan menjadi menteri pada pemerintahan mendatang serta pimpinan di DPR dan MPR.
"Sekarang yang menentukan menteri di kabinet kan Airlangga kalau di Golkar. Lalu yang mengondisikan wakil ketua DPR dan pimpinan MPR dan lain-lain kan Airlangga. Jadi memang Airlangga pengin menang lagi setelah Oktober makanya dia mati-matian pengin munas pada Desember," ulas Ujang.
Lebih lanjut Ujang mengatakan, Airlangga tentu punya kans besar untuk kembali terpilih sebagai ketua umum Golkar jika munas digelar pada Desember mendatang. Sebaliknya, jika munas sebelum Oktober maka posisi Airlangga akan cenderung lemah karena ada beberapa penantang yang potensial seperti Bambang Soesatyo.
BACA JUGA: Pernyataan Presiden ke Airlangga Sudah Cukup Menohok