Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Sebuah Penggalan Masa Lalu yang Megah dan Kukuh

Minggu, 14 Juni 2015 – 01:43 WIB
Sebuah Penggalan Masa Lalu yang Megah dan Kukuh - JPNN.COM
PETILASAN: Bayon berdiri tegak. Kompleks candi itu berisi banyak candi kecil. Bentuk yang banyak ditemui di sana adalah muka Suryawarman. (Ira Kurniasari/Jawa Pos)

Sampai di Hostel, yang saya pikirkan adalah transportasi ke Phnom Penh. Rupanya di hostel kita bisa booking bus. Puji Tuhan.

Saya menginap di One Stop Hostel. Tempatnya strategis dan dekat dengan keramaian pasar malam. Kenapa memilih di sana? Ya, setidaknya kalau saya kelaperan bisa langsung nyamil-nyamil gitu.

Dan benar, jalan Sivatha yang sepi itu berubah ramai oleh pejalan kaki dan pedagang kaki lima. Jajanan yang dijual bermacam-macam. Ada jus, takoyaki, T-shirt, celana kain dengan hiasan gajah, dan pedagang daging babi yang berjejer. Kira-kira jumlahnya sama banyak dengan ATM di sana.

***

Pagi itu pukul 05.00, Suviet sudah melenggang di lobi hostel, siap dengan tuk-tuk. Saya pun check out dari penginapan One Stop Hostel. Enaknya, di hostel itu barang bawaan bisa dititipkan. Jadi, perjalanan melanglang buana ke Angkor Wat bisa sedikit lebih ringan.

Pagi di Siem Reap terasa sejuk. Tidak banyak yang beraktivitas, kecuali bule yang mengejar sunrise di Angkor Wat.

Dari Krong Siem Reap ke Angkor Wat yang berjarak 12 km ditempuh selama 30 menit. Masuk dalam kawasan situs warisan dunia itu, pepohonan besar menyapa. Hutan belantara dengan angin yang sejuk. Pengunjung yang akan ke Angkor Wat kudu mampir ke pos tiket dan menyiapkan 20 dolar Amerika. Tak sampai 5 menit, tiket itu jadi plus ditambah foto diri.

Menjejakkan kaki di depan Angkor Wat seperti kembali ke masa di mana saya untuk kali pertama melihat Candi Borobudur. Tempatnya berbeda, tapi rasanya sama. Megah, kukuh, dan tak terbantahkan.

SANGAT bersyukur saya berkesempatan mengunjungi Kamboja dan Vietnam dalam kurun waktu lima hari. --------------- Ira Kurniasari, Wartawan Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA