Sebut Simoncelli, Miller Bikin Konpers MotoGP Amerika Tegang
Simoncelli terjatuh ketika sedang berbelok di tikungan ke-11 dan tertabrak oleh motor Edwards yang juga terjatuh lalu mengalami patah tulang bahu. Dia terbaring diam di lintasan sesaat setelah kecelakaan dengan helmnya terlepas dalam insiden itu.
Sementara itu, Rossi hanya sedikit kehilangan keseimbangan dan melaju pelan ke pit-stop. Setelah insiden tersebut, perlombaan dihentikan dan Simoncelli langsung dibawa ke pusat medis Sirkuit Sepang. Pada pukul 16.56 waktu setempat, Simoncelli dinyatakan meninggal dunia karena luka serius yang dideritanya. Balapan sendiri akhirnya dihentikan.
Pedrosa berduka, menyesal, rivalnya meninggal dunia karena kecelakaan saat balapan.
Kembali ke Miller. Cerita itu yang mengilhami dia. "Kami di balapan ini mempertaruhkan nyawa. Hidup ini singkat. Mungkin fan atau media melihat persaingan kami di lintasan dengan cara yang lain," tutur Miller.
Sebelum membuka memori Pedrosa dan Simoncelli, Miller seperti mengirim pesan untuk Marquez dan Rossi. "Mereka harus mengontrol lebih baik saat bertarung di lintasan. Semua pembalap di sini turun ke lintasan untuk membalap. Pertarungan seharusnya terjadi di lintasan, bukan bertarung di media," kata Miller.
"Jurnalis datang ke pembalap untuk membuat mereka bicara, dan mungkin membuat suasana bertambah buruk. Itu jelas bukan cara yang tepat. Saya pikir pembalap harus berhati-hati bicara di media," imbuhnya.
Miller memahami, semua ada tugas atau porsi masing-masing, entah itu mereka sebagai pembalap, wartawan dan fan. "Saya sadar, semua orang ingin berita besar, tapi terkadang itu bukan cara yang tepat. Bisa jadi itu membuat orang lain terlihat buruk," pungkas Miller. (adk/jpnn)