Sejumlah Orang Keluhkan Sertifikat Vaksin yang Belum Tersedia di Aplikasi PeduliLindungi
Selain kesalahan input data, ia merasa sistem PeduliLindungi masih ‘cenderung diskriminatif’ karena mengharuskan semua orang yang sudah divaksinasi menggunakan aplikasi agar dapat melakukan kegiatan sehari-hari.
Survei yang dirilis Pew Research Center tahun 2019 menunjukkan bahwa dari seluruh orang dewasa pemilik hape di Indonesia, hanya 42 persen memiliki smartphone.
Itu berarti, ada kemungkinan mereka yang sudah divaksinasi penuh tidak memiliki akses ke aplikasi PeduliLindungi yang ada di ponsel.
Ismail menyarankan pemerintah menyediakan alternatif bagi masyarakat yang memiliki kesulitan mengakses aplikasi PeduliLindungi ataupun yang tidak memiliki ponsel cerdas agar mereka pun dapat memiliki akses ke fasilitas-fasilitas tertentu.
Kemenkominfo akui kendala salah input data
Menurut keterangan di Apple Apps Store, PeduliLindungi adalah "aplikasi yang dirancang Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Kementerian BUMN untuk digunakan Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas dalam mengatasi pandemi COVID-19 di Indonesia."
Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dedy Permadi, mengatakan sertifikat vaksin biasanya belum terbit karena kesalahan input data atau proses memasukan data ke dalam sistem masih berlangsung.
"Nomor HP yang didaftarkan pada saat vaksinasi salah atau tidak sesuai dengan yang digunakan untuk mengakses sertifikat vaksinasi,” ujar Dedy seperti yang dikutip dari Kompas.
Selain itu, juru bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi kepada Kontan mengatakan, sertifikat vaksinasi digital yang belum tersedia ke akun PeduliLindungi juga mungkin disebabkan karena delay pada saat pengiriman informasi.