Sejumlah Orang Tua Masih Khawatirkan Rencana Sekolah Tatap Muka Terbatas di Tengah Pandemi
"Di daerah mungkin situasinya berbeda dan lebih urgent [tatap muka], tapi untuk di Jakarta, mengapa enggak nunggu setidaknya satu semester lagi saja dulu supaya kita lebih yakin kalau tren kasus ini memang benar-benar sudah menurun."
'Hampir semua murid belum divaksinasi'
Di luar pulau Jawa, Eka Ilham, guru SMKN 1 Palibelo di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat menilai pilihan yang paling ideal di tempatnya mengajar adalah pertemuan tatap muka.
Alasannya karena kendala koneksi internet yang buruk. Belum lagi, sebagian besar murid-muridnya adalah anak petani yang punya keterbatasan.
“Walaupun dari Kemendikbud sendiri memberikan kuota internet, namun tidak semua siswa memiliki gawai," kata Eka kepada ABC Indonesia.
Ini menjadi salah satu faktor mengapa pertemuan tatap muka mendapat persetujuan sebagian besar komite orangtua siswa di sekolahnya.
Namun, Eka mengakui sekolah tatap muka tak lepas dari masalah.
Dari pengamatannya, protokol kesehatan di beberapa sekolah di wilayahnya telah mengendur dibandingkan beberapa waktu yang lalu.
“Menurut pengamatan saya, baik di SD, SMP, maupun SMA, memang protokol kesehatannya kendor juga, itu menurut saya, karena saya juga punya anak yang masih SD yang sekolahnya di samping sekolah ini."