Sejumlah Vegetasi Lereng Merapi Terbakar
jpnn.com, BOYOLALI - Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) belum mendata luasan yang terdampak lontaran material Gunung Merapi. Akibat erupsi Jumat (1/6), sejumlah vegetasi lereng Gunung Merapi terbakar. Setidaknya tercatat dua titik di Dusun Stabelan, Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, yang terbakar.
Luasan vegetasi yang terdampak belum terdata karena BTNGM mengikuti rekomendasi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Jogjakarta. Yakni, mengosongkan aktivitas di radius 3 kilometer dari puncak Merapi.
”Belum diperbolehkan adanya aktivitas manusia sehingga belum bisa menghitung luasannya. Hanya, memang terpantau dari permukiman warga bahwa ada vegetasi yang terbakar,” jelas Kepala BTNGM Ammy Nurwati, Sabtu (2/6).
Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan mengungkapkan bahwa pihaknya masih menerapkan penanganan proporsional. Belum ada anjuran mengungsi jika terjadi erupsi. Timnya hanya mengimbau warga mengenakan masker dan pelindung mata saat beraktivitas di luar ruang.
BACA JUGA: Awan Melintang di Atas Gunung Merapi, Harap Tenang
Langkah itu diambil agar warga tidak panik. Di sisi lain, perintah resmi evakuasi belum diterbitkan oleh BPPTKG Jogjakarta. Hanya, BPBD Sleman tetap menyiagakan sejumlah barak pengungsian bagi warga.
Tercatat, ada 98 warga Desa Glagaharjo, Cangkringan, yang mengungsi Jumat malam (2/6). Menyusul adanya erupsi Merapi pada pukul 20.24 dan 21.00. Tercatat pula gelombang pengungsi di SD Sanjaya Tritis, Turgo, Purwobinangun, Pakem, sebanyak 28 jiwa.
”Pagi tadi (kemarin, Red) sudah kembali ke rumah masing-masing. Hanya, memang ada yang tetap tinggal, terutama bayi dan lansia di Glagaharjo. Kebutuhan logistik masih mencukupi untuk kedua lokasi pengungsian,” jelasnya. (dwi/c11/ttg)