Senator Filep Wamafma Soroti Klaim Kontribusi BP Tangguh untuk Tanah Papua
Berdasarkan kesepakatan dengan pemerintah daerah serta penguatan proses pembelajaran, BP Tangguh hanya akan memberikan sedikit dukungan infrastruktur pada sekolah-sekolah terpilih.
“Sekarang kita lihat kondisi di lapangan. Apa bentuk konkret dari memperbaiki program pendidikan dasar di Bintuni? Bentuk soft skill apa yang diberikan kepada para guru? Dan, BP mengakui berdasarkan kesepakatan dengan Pemda, hanya akan memberikan sedikit dukungan infrastruktur pada sekolah-sekolah terpilih. Apakah ini bisa dikatakan sebagai tidak punya program CSR sendiri tetapi mendompleng program pemerintah?” ungkapnya.
“Benar bahwa dari pengamatan di lapangan, bentuk soft skill yang diberikan kepada para guru berjalan pada saat program pendampingan dilakukan dan ada sejumlah guru dilatih dengan diberikan insentif tambahan,” kata Filep.
Namun, setelah program selesai dan tidak ada lagi insentif, program ini tidak berkelanjutan.
“Jadi, tidak ada sustainable development-nya. Demikian juga pernah ada pondok baca, yang dari dulu berjalan sewaktu dimulai dan ada honor untuk guru yang mengurusnya tetapi setelah tidak ada lagi honor, program pondok baca itu mati. Maka masalahnya juga pada keberlanjutan. Kalau tidak ada keberlanjutan, maka semua hanya formalitas alias lip service,” tegas Filep.
Selaku wakil rakyat, Filep menegaskan bahwa BP Tangguh sudah selayaknya memiliki komitmen serius terkait CSR terhadap masyarakat Bintuni.
Dia berharap selama 14 tahun BP Tangguh beroperasi di Bintuni harus menunjukkan hasil yang nyata.
“Klaim bisa dilakukan, tetapi jika pemerintah pun mengeklaim hal yang sama, lalu apa bedanya?” pungkas Filep.(fri/jpnn)