Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Senyum Tulip

Oleh: Dahlan Iskan

Senin, 09 Januari 2023 – 07:07 WIB
Senyum Tulip - JPNN.COM
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

"Apakah Anda tahu itu?" tanya hakim. "Ya, tahu," jawab Bryan yang sudah mengenakan rompi oranye.

Setelah itu pengadilan masih harus menunggu: bagaimana sikap Bryan. Apakah ia mengaku bersalah atau tidak.

Kalau ia mengaku bersalah, tidak perlu ada sidang pengadilan. Hakim langsung memutuskan  hukuman apa yang dijatuhkan pada Bryan.

Sebaliknya, kalau Bryan mengaku tidak bersalah barulah peradilan disiapkan. Harus dibentuk dulu tim juri. Biasanya terdiri dari 12 orang. Mereka warga biasa di Idaho. Khususnya di Moskow dan sekitarnya.

Dewan juri itu yang akan menyaksikan jalannya sidang. Terutama perbantahan antara jaksa, terdakwa, pengacara, dan hakim. Lalu para juri juga mendengarkan keterangan para saksi. Juri tidak punya hak bertanya kepada terdakwa.

Setelah sidang selesai, juri bersidang. Di situlah diputuskan Bryan bersalah atau tidak. Bukan hakim yang memutuskan.

Kalau dewan juri menyatakan Bryan bersalah, hakim tinggal memutuskan berapa hukumannya. Kalau juri menyatakan tidak bersalah, hakim membebaskannya.

Kalau sebelum sidang itu Bryan sudah menyatakan bersalah, maka kita sulit berharap mengetahui apa motif pembunuhan ini. Padahal motif memainkan peran penting dalam urusan pidana.

KENAPA pembunuh ini begitu sembrono. Padahal ia calon doktor kriminologi. Ia juga asisten dosen keadilan untuk pelaku kriminal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close