Serang Libya, AS Terancam Bangkrut
Kadhafi Semangati Pendukung, Koalisi Terancam PecahKamis, 24 Maret 2011 – 08:34 WIB
Bayangkan, pada hari pertama operasi militer yang diberi nama "Perjalanan Fajar" itu saja, AS sudah menghabiskan USD 100 juta (sekitar Rp 850 miliar). Itu hanya digunakan untuk rudal. Diperkirakan, Negeri Paman Sam membutuhkan dana di atas USD 1 miliar (Rp 8,5 triliun) jika nekat meneruskan keterlibatannya di Libya.
Padahal, negeri yang masih dalam proses bangkit dari krisis finansial global yang melanda tiga tahun silam itu harus membiayai mesin-mesin perangnya di dua tempat lain, yakni Iraq dan Afghanistan. Di Afghanistan saja, per bulan si "Polisi Dunia" itu harus membelanjakan USD 9 miliar (Rp 76,5 triliun).
Tidak heran bila seorang pejabat senior di Bank Sentral AS mengingatkan bahwa negeri yang dipimpin Barack Obama itu terancam bangkrut. "Itu jika kita terus bertahan di jalur fiskal yang selama ini ditempuh para pemegang otoritas," ujar Richard Fisher, presiden Bank Sentral Cabang Dallas.