Serang Libya, AS Terancam Bangkrut
Kadhafi Semangati Pendukung, Koalisi Terancam PecahKamis, 24 Maret 2011 – 08:34 WIB
Di Misrata, kota di Libya Barat yang masih dikontrol pemberontak, misalnya, loyalis Kadhafi terus merangsek dengan tank dan persenjataan berat. Sebanyak 40 orang -sebagain besar warga sipil- dikabarkan tewas karena serangan pasukan pemerintah. Kubu pemberontak kesulitan melawan karena kalah persenjataan. Misrata mungkin tidak lama lagi jatuh lagi ke pasukan Kadhafi. Begitu pula di Ajdabiya, kota penting yang menjadi penghubung Libya Barat dengan Libya Timur.
Meski empat hari beruntun terus digempur koalisi, kekuatan pro-Kadhafi sama sekali tidak melemah. Upaya pemberontak yang berada di pinggiran kota untuk masuk ke jantung kota selalu dihalau pro Kadhafi. "Saya juga heran bagaimana mereka (pro-Kadhafi) bisa tetap bertahan di tengah gempuran bertubi-tubi (di Ajdabiya). Mungkin mereka bersembunyi di bawah tanah," kata salah seorang tentara pemberontak kepada The Guardian.
Kubu pemberontak memang sangat bergantung kepada bantuan serangan dari pasukan koalisi. Sebab, selain kalah senjata, mereka lemah dari sisi organisasi dan komunikasi akibat tidak adanya kepemimpinan yang jelas. Kebanyakan di antara mereka dahulu adalah warga sipil yang otomatis tidak punya pengalaman tempur.