Serangan Negatif Terhadap Galon Polikarbonat Berlanjut, Aspadin dan Redaxi Bilang Begini
Terkait dengan masalah bahaya BPA dalam kemasan produk makanan dan minuman yang melibatkan penyebaran berulang hoaks yang sama selama beberapa tahun terakhir.
“Saya menilai berbau kepentingan bisnis bertameng kepedulian pada masalah kesehatan. Sehingga beberapa kali terjadi perang tagar di media sosial terkait dengan isu ini,” tukasnya.
Dia mengatakan hoaks akan selalu ada di media sosial. Keberadaan lembaga-lembaga cek fakta memang membantu publik untuk mengetahui apakah informasi yang mereka terima itu benar atau salah.
Namun, tidak akan bisa menghentikan peredarannya, sebab jumlah penyebaran hoaks jauh lebih tinggi daripada klarifikasinya.
“Karena itu, yang paling penting adalah melatih daya kritis pengguna media sosial, sehingga mereka tidak mudah percaya dengan semua info yang beredar di media sosial, serta mencari bahan pembanding lain agar memahami keseluruhan fakta,” ujarnya.
Bila pengguna media sosial belum memiliki kemampuan untuk berpikir kritis, maka mereka bisa dibiasakan untuk tidak mudah menekan tombol berbagi pada info-info tersebut.
Dia juga memprediksi perang tagar soal BPA pada galon air minum masih akan berulang di tahun depan, termasuk hoaksnya.
Sebelumnya, ada narasi yang mengaitkan BPA dengan autisme, hal yang secara tegas dibantah oleh dokter spesialis anak dan Konsultan Tumbuh Kembang Anak, dr. Bernie Endyarni Medise, SpA(K), MPH.