Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Setelah Raja Daging dan Raja Gula, Kini Raja Meong

Minggu, 11 Agustus 2013 – 07:39 WIB
Setelah Raja Daging dan Raja Gula, Kini Raja Meong - JPNN.COM

Dia mengatakan untuk menamakan Raja Meong untuk produk kondom tidak tanpa alasan, karena memiliki pabrik yang besar sesia Tenggara. Produksi kondom Meong dari anak usaha RNI berbendera PT Mitra Rajawali Banjaran (MRB) belum terlalu besar karena takut diprotes elemen masyarakat.

Padahal pabrik kondom yang berlokasi di Banjaran Bandung Jawa Barat itu merupakan yang terbesar di Asia Tenggara. RNI mengklaim pabrik kondom yang dimilikinya merupakan yang tertua di Indonesia. Pada tahun ini,  perusahaan pelat merah ini menargetkan produksi Kondom Meong sebanyak 400 ribu gros.

Hingga kuartal pertama tahun ini, realisasi produksi Kondom Meong sudah mencapai 250 ribu gross. Dari segi keuntungan, kontribusi produk Meong pada pendapatan perusahaan masih terbilang kecil. Selama ini RNI memperoleh pendapatan dari gula dengan porsi 70 persen diikuti bisnis distribusi, obat, dan sawit.

“Kami akan melakukan re-branding produk kondom RNI dengan merek Raja Meong tahun ini. Kan sudah ada Raja Daging dan Raja Gula. Nanti ke depan ada lima produk Raja lagi, yakni Raja Minyak dan Raja Meong. Sisanya akan diberitahukan apabila akan segera launching,” ujar Ismed.

Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Keuangan PT RNI Dandossi Matram mengatakan ketenaran Meong baru muncul beberapa waktu belakangan.

“Meong sudah lama, atau dari 30 tahun lalu. Selama ini RNI memproduksi kondom Meong di Bandung, Jawa Barat. Tak hanya itu, pabrik kondom tersebut juga merupakan yang pertama di Indonesia. Tak hanya produk bermerek Meong, pabrik RNI tersebut juga memproduksi kondom Sutra. Sutra itu awalnya membuatnya di situ cuma selama ini dia butuh pembenahan lagi berhadapan lagi sama kompetitor,”  terang Dandossi ditempat yang sama.

Meski sudah lama malang melintang didunia alat kontrasepsi, perseroannya mengaku perlu melakukan banyak pembenahan produk agar produk Kondom Meong bisa berkompetisi dengan produk sejenis.

“Kami perbaiki produk dulu, biar kompetitif. Kita menata lebih sistematik. Dalam waktu 6 bulan-1 tahun, kita sedang siapkan packaging, merek berbeda, lebih baik dari sutra, harga lebih murah dari vista,” ujar Dandrosi. (ers)

JAKARTA - Kondom kontroversial produksi BUMN cap Meong ternyata merupakan produk alat kontrasepsi pria pertama yang diproduksi Indonesia. Bahkan

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close