Setop Perundungan terhadap Influencer RUU Cipta Kerja!
jpnn.com, JAKARTA - Manajer Program Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menyayangkan adanya perundungan terhadap influencer yang menyosialisasikan RUU Cipta Kerja.
Pasalnya, sosialisasi memang dibutuhkan agar kebijakan pemerintah bisa diketahui masyarakat.
"Ini inisiatif yang baik, tentu pemerintah perlu melakukan sosialisasi agar publik mengerti apa yang sedang pemerintah usulkan," kata Saidiman, Minggu (16/8).
Hingga saat ini, survei SMRC menyebutkan pengetahuan publik tentang RUU Ciptaker masih sangat minim. Menurut survei SMRC, 8-11 Juli 2020, baru 26 persen warga yang tahu. Dari yang tahu itu, 52 persennya mendukung.
Oleh karena itu, sosialisasi RUU Ciptaker oleh publik figur atau influencer tidak salah. "Sosialisasi menggunakan publik figur tidak ada masalah. Termasuk dengan membayar," ujar Saidiman.
Menurut Saidiman persoalannya saat ini adalah perundungan yang dilakukan terhadap influencer yang telah mempromosikan RUU Ciptaker tersebut.
Seperti kasus salah satu artis yang meminta maaf dan dicaci-maki setiap saat setelah posting dukungan pada RUU Ciptaker. "itu tekanan yang tidak pantas untuk dia," ujar Saidiman.
Saidiman mengakui RUU Ciptaker adalah inisiatif pemerintah untuk meningkat pertumbuhan ekonomi, terutama untuk membuka lapangan kerja yang luas.