Si Jalak Harupat Pasca-PON, Listrik Diputus, Kolam Renang Berlumut
Hen Hen mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung telah menganggarkan dana sebesar Rp 1,6 miliar untuk biaya operasional.
Uang tersebut dipergunakan untuk membayar gaji pegawai dan pembayaran listrik. Tidak hanya itu, 300 juta pun ditambah setiap tahunnya untuk biaya pertahun. Nahasnya hal tersebut tidak berdampak apa pun.
“Anggaran setiap tahun ada kenapa sampai tidak terurus. Untuk itu kami meminta klarifikasi penggunaan anggaran dari pengelola yang sampai saat ini tidak kunjung memberikan data penggunaan,” ucapnya.
Mengenai penggunaan listrik, Hen Hen menyarankan agar pusat listrik tidak dipusatkan di satu KWH saja. Namun terpasang juga dibeberap titik, sehingga pada akhir bulan akan terlihat rincian penggunaannya akan seperti apa.
“Sebaiknya dipisah, jadi besaran penggunaan setiap fasilitas akan terlihat. Penggunaan listrik tenaga surya untuk di luar stadion alangkah lebih baiknya dicoba,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bandung, Akhmad Djohara mengakui ada pemutusan aliran di Komplek Stadion Si Jalak Harupat.
Sehingga beberapa aktivitas di komplek tersebut sempat terganggu seperti kegiatan Pelatnas Angkat Besi dan pemeliharaan fasilitas rutin.
“Aliran listrik sempat dimatikan sepihak oleh PLN. Tapi saat ini sudah kembali seperti semula. Saya pun meminta maaf kepada para Pelatnas Cabang olahraga (cabor) angkat besi yang sempat terganggu,” terangnya.