Si Kecil Demam? Jangan Ukur pakai Tangan-Meter, Lakukan Langkah Seperti Ini
jpnn.com - SAAT menempelkan punggung tangan ke dahi si kecil, bunda langsung cemas ketika mendapati dahinya terasa hangat atau panas. Namun, bunda tidak boleh buru-buru menyimpulkan bahwa si kecil demam, kemudian segera memberinya penurun demam atau periksa ke spesialis anak.
Dua spesialis anak, dr Laksmi Suci SpA dan dr Mira Irmawati SpAK, menjelaskan dengan gamblang mengenai demam.
Yang pertama-tama perlu bunda ketahui, demam merupakan reaksi normal saat tubuh menghadapi perubahan, entah itu sedang melawan penyakit ataupun menghadapi pertumbuhan tertentu. Demam justru hal bagus sebagai pertanda tubuh punya perlawanan sekaligus gejala terhadap suatu penyakit.
Demam bisa disebabkan infeksi virus maupun bakteri, reaksi terhadap imunisasi, kurang minum, ataupun terlalu banyak main sehingga overheating. ”Ketika bayi tumbuh gigi pun, reaksinya demam,” imbuh Mira, spesialis anak dari RSUD dr Soetomo, Surabaya.
Anak dikatakan demam apabila suhu badannya lebih dari 37,6 derajat Celsius dengan pengukuran yang tepat. ”Bukan menggunakan tangan-meter, tapi benar-benar melihat termometer. Kepastiannya dari situ untuk ditangani,” ungkap Laksmi, spesialis anak RS Husada Utama Surabaya.
Selain tanda fisik yang dipastikan lewat termometer, anak yang terserang demam biasanya lemas, tidak bergairah, nafsu makan turun, dan cenderung mood-nya negatif.
”Pada dasarnya sama seperti orang dewasa sakit. Akhirnya, yang biasanya banyak tingkah jadi pendiam. Yang kalem jadi rewel,” jelas Mira. Anak-anak merasa tidak nyaman dengan tubuhnya karena merasa aneh dengan napas yang hangat dan badan yang terasa pegal-pegal.