Siapa Membunuh Putri (10)
Beradu Headline, Oleh: Hasan Aspahani"Oh, iya, bang. Saya tahu itu. Saya bilanglah, dari Dinamika Kota meskipun korannya belum ada, tetapi rata-rata orang yang saya wawancara sudah tahu bakal terbit koran baru kita ini," kata Ferdy.
Saya tertawa. "promosi sambil liputan, ya…"
"Saya tawarin langganan, malah, Bang," kata Ferdy.
Dengan dua koran yang harus dilayani oleh satu mesin maka berlaku aturan deadline yang ketat. Metro Kriminal cetak lebih dahulu, dengan deadline yang lebih cepat tentu saja, menyusul Dinamika Kota, koran kami. Ada waktu bagi kami lebih leluasa untuk menyunting berita, kami pun bisa menunggu perkembangan berita terakhir dari Jakarta dan juga berita lokal.
Hari-hari kami menegang menjelang terbit. Apalagi saya. Semuanya seperti saya pertaruhkan untuk edisi perdana itu. Konsep koran kami meniru yang sudah dipakai di grup kami, apa yang saya bilang sebuah gagasan sederhana tapi bisa dicatat sebagai sebuah inovasi besar.
Saya ingat, dahulu di Suara Balikpapan pada awalnya pun belum menerapkan konsep pembagian sesi itu. Jadi, koran dibagi tiga atau minimal dua sesi. Sesi nasional dan sesi lokal. Ini bukan sekadar pembagian cakupan berita, tetapi terkait deadline dan giliran cetak.
Sesi lokal digarap dan dicetak lebih dahulu, lalu menyusul sesi nasional atau sesi utama. Sederhana tampaknya, tetapi efeknya terbangun kepekaan dan pengelolaan isu. Berita lokal pun apabila cakupannya besar bisa masuk di sesi utama itu.
Ketegangan memuncak di malam terbit perdana! Saya lihat Ferdy membawa anak dan istrinya ke kantor. Mungkin keluarganya jadi saksi momen bersejarah itu.