Siapkan Pembelajaran Hybrid, Kemendikbudristek Perkuat KIHAJAR
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbudristek Muhamad Hasan Chabibie mengungkapkan tantangan pembelajaran ke depan akan makin besar.
Pendayagunaan teknologi informasi di dunia pendidikan diharapkan bisa makin optimal seiring pembelajaran hybrid antara tatap muka terbatas dan jarak jauh.
Kemendikbudristek menjawab itu dengan memperkuat program KIHAJAR sebagai wadah eksplorasi digital bagi siswa seluruh jenjang lewat pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berbasis Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM).
Hal ini untuk meningkatkan kemampuan literasi, numerasi, pendayagunaan TIK, dan pendidikan karakter.
"KIHAJAR hadir untuk memberi ruang kemerdekaan bagi siswa dan guru dalam proses belajar agar lebih menyenangkan dan maksimal,” tutur Hasan, dalam taklimat media daring, Jumat (26/11).
Aktivitas ini, lanjutnya, senapas dengan semangat Mendikbudristek Nadiem Makarim, guru belajar hal baru tentang teknologi bisa memperoleh akses dan pelatihan yang praktis serta relevan menjawab kebutuhan pembelajaran abad 21.
"Ini bagian ikhtiar kami menjaga nyala api pembelajaran dengan menghadirkan konten digital yang bisa diakses guru-guru kita,” tutur Hasan.
Dia menjelaskan KIHAJAR STEM 2021 telah berlangsung dan berhasil diikuti 10.038 tim. Sebanyak 7.530 tim lolos pada tahap dasar. Kemudian 1.889 lolos pada tahap menengah. Akhirnya, sebanyak 388 tim lolos mengikuti tahap final.