Siapkan SDM Pertanian Modern, PPMKP Ciawi Diminta Lakukan Transformasi Metode Pelatihan
Untuk mendukung hal itu, maka dibutuhkan sarana dan prasarana pertanian modern serta SDM yang juga modern.
"Mindset, dan pemikiran yang modern pun dibutuhkan. Kalau masih menggunakan cara berpikir konvensional maka tidak bisa mengendalikan alat pertanian modern, teknologi pertanian modern," jelasnya.
Dedi Nursyamsi menjelaskan, untuk menciptakan atau mencetak SDM yang modern, dibutuhkan juga pelatih yang modern seperti widyaiswara, dosen, penyuluh yang profesional, serta berdaya saing.
"PPMKP Ciawi bertugas menghasilkan dan melatih aparatur pertanian yang berjiwa entrepreneurship tinggi, yang profesional, berdaya saing. PPMKP Ciawi mempunyai tugas yang mulia. Oleh karena itu, semua harus melakukan transformasi yang modern," tegas Dedi.
Dia juga menyampaikan proses transformasi bisa dimulai dari pelatihan Pra Jabatan yang lebih banyak diisi generasi milenial. Metodologi pelatihan pun harus dilakukan transformasi. Karena, milenial mempunyai ciri kritis, cerdas, cepat menguasai IT.
"Metode pelatihan yang manual zaman dulu jangan diterapkan lagi, seperti contohnya pelatihan untuk pra jabatan yang sekarang dikenal dengan latsar (pelatihan dasar). Sekarang harus menyesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan generasi milenial. Dan kita harus siap dengan perubahan-perubahan yang kini seketika kian berubah," ujarnya.
Menurut Dedi Nursyamsi, yang tidak kalah penting adalah melakukan transformasi mindset atau perubahan cara berpikir dari konvensional ke modern. Hal itu bisa dimulai dari hal kecil.(*/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru: