Simak nih, Dialog Pak Buwas dengan Polisi Bertarif Rp 125 Juta Sekali Kawal
Buwas langsung menyaut dengan pertanyaan lain, ”Dibayar berapa sekali mengawal narkoba ini?,”. Suherianto dengan lirih mengaku mendapatkan upah Rp 125 juta per pengiriman.
Buwas lalu berceletuk. ”Itu pengakuannya lima kali. Tapi bisa lebih banyak lagi sebenarnya,” jelasnya.
Pada Suherianto, Buwas menyebut bahwa mengawal narkotika itu perbuatan penghianat. ”Yang seharusnya menangkap penjahat, ini malah bergabung dengan penjahat untuk memasukkan narkotika,” terangnya.
Mantan Kabareskrim tersebut menjelaskan, seharusnya bila bertemu dengan penghianat bangsa dan negara semacam ini selesai di lapangan saja.
”Hukumannya harus lebih berat lagi. Nanti, dia akan saya kirim ke Polri, bisa disidang etik dan langsung dipidana,” tegasnya.
Memang bandar narkotika terus berupaya merekrut aparat, terutama penegak hukum. Sebelumnya, setidaknya ada belasan aparat dari Sipir hingga Polisi yang telah tertangkap kongkalikong dengan bandar.
”Sebelumnya ada sipir yang pakai narkotika bareng napi di Cipinang, lalu ada sipir di Tarakan membawa 5 kg sabu. Seorang sipir di Sidoarjo juga tertangkap membawa 20 gram sabu,” jelasnya.
Buwas juga pernah menangkap Kasat Narkoba Polres Belawan AKP Ichwan Lubis yang pernah memeras bandar Akiong dengan mencatut nama Buwas. ”Tidak peduli aparat mana, semua yang terlibat narkotika ditindak,” terangnya.