Simak nih, Penjelasan Bu Dokter Silvia seputar Rubella
Risiko bagi yang terserang rubella?
Terutama bagi ibu hamil, ada banyak risiko yang bisa menyerang janin dalam kandungan. Mulai anak yang lahir cacat hingga keguguran. Cacatnya beragam, misalnya kebutaan karena ada katarak. Kemudian, tuli karena gangguan saraf pendengaran dan mengalami kelainan jantung. Hingga kerusakan saraf yang membuat anak keterbelakangan mental. Terkadang efek ini muncul secara bersamaan.
Bagaimana penanganan penderita rubella?
Soal pengobatan saat terserang rubella tidak begitu rumit, bahkan penderita bisa sembuh sendiri. Apabila pasien mengalami demam cukup memberikan obat penurun demam. Masalahnya penanganan yang rumit saat efek serangan rubella muncul. Butuh biaya besar untuk mengobati kecacatan itu. Misalnya untuk katarak saja butuh biaya Rp 30–40 juta. Kemudian biaya operasi jantung dan operasi telinga untuk saraf pendengaran bisa mencapai Rp 300 juta. Tapi kalau sudah efeknya keterbelakangan mental, maka tidak ada obatnya.
Bagaimana pentingnya imunisasi MR?
Rubella ini sebenarnya bukan kasus baru. Dulu ada vaksin, tapi sempat hilang vaksin berapa tahun yang membuat jumlah kasus rubella mulai meningkat. Terutama kasus sindrom rubella kongenital, yaitu bayi yang terlahir cacat karena efek ibu hamil terkena rubella. Satu-satunya cara mencegah serangan virus rubella hanya dengan imunisasi MR. Dari proses vaksinasi ini diharapkan virus hilang.
Terutama saat cakupan vaksin mencapai 95 persen, bisa memutus rantai penyebaran virus. Dengan sasaran utama imunisasi adalah anak-anak. Ketika anak-anak punya kekebalan tubuh dari imunisasi, akhirnya rubella bisa hilang. Sehingga nanti tidak mungkin lagi rubella bisa menginfeksi kepada ibu hamil dan janinnya.
Bagaimana cara kerja vaksin?