Singapura Akan Tingkatkan Isvestasi di Batam
Sedangkan Enerco sudah merampungkan 30 persen kegiatan konstruksinya di Kabil. Kemudian Esun tengah melakukan uji coba. "Perusahaan yang sudah berjalan antara lain Infocus, Indokreasi, Blackmagic, Asus, SHinpreform," ujar Gusmardi.
Sementara Direktur Promosi dan Humas BP Batam Purnomo Andiantono mengatakan, komitmen Singapura ini menunjukkan bahwa Batam masih sangat menarik bagi para investor. "Ini membuktikan, meski ada Vietnam, Johor, Thailand, dan lain-lain, Batam masih tetap seksi," kata Andi, tadi malam.
Karenanya, Andi meminta pemerintah pusat jeli dalam setiap mengambil kebijakan terkait Batam. Mestinya, kata dia, pemerintah pusat tidak perlu bongkar-pasang kebijakan ekonomi di Batam. Misalnya mengubah status Free Trade Zone (FTZ) menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Yang perlu dilakukan pemerintah, kata Andi, adalah menambah fasilitas dan kemudahan di kawasan FTZ Batam. Seperti menambah tax allowance, tax holiday, kemudahan Bea dan Cukai, kemudahan Imigrasi, tidak mengikuti daftar negatif nasional, dan lain sebagainya.
"Jadi cukup menambah kosmetiknya saja. Biar Batam semakin cantik dan menarik bagi investor," kata dia.
Dia menyebut, investasi Singapura di Batam memang masih cukup dominan. Data 2016 menyebutkan, di Batam terdapat sedikitnya 26 proyek dari Singapura dengan nilai investasi sebesar 65,1 juta dolar AS. (bn)