Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Skandal Bus Tiongkok, PDIP-Gerindra Memanas

Rabu, 12 Maret 2014 – 09:16 WIB
Skandal Bus Tiongkok, PDIP-Gerindra Memanas - JPNN.COM

Seperti diketahui, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama mengatakan kalau MBP memiliki rekam jejak negatif. Dia diketahui sering terlibat dalam sebuah proyek yang mengatasnamakan Gubernur DKI, Jokowi.
     
”Aku sudah tanya Pak Jokowi. Itu anak memang dari dulu di Solo suka begitu,” ucap Ahok. Ahok juga menegaskan, MBP suka ikut proyek dengan mengaku dekat dengan Jokowi.

Kedekatan ini sering ditunjukan lewat foto bersama antara Bimo dan Jokowi. ”Rupanya itu dimanfaatkan buat jualan di depan pengusaha,” terangnya.
     
Seperti diketahui sebelumnya, pengadaan ratusan bus Transjakarta dan bus sedang untuk bus kota terintegrasi busway (BKTB) diduga bermasalah. Hasil penyelidikan Inspektorat DKI Jakarta menyebutkan ada indikasi ketidakberesan dalam proyek pengadaan bus tersebut. Bahkan, kini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai menyelidiki kasus tersebut.

Sebelumnya, LSM Forum Warga Jakarta (Fakta) pimpinan Azas Tigor Nainggolan melaporkan dugaan ketidakberesan proyek itu ke komisi antirasuah tersebut.

Di tempat terpisah, Fraksi PDIP DPRD Jakarta menggelar konferensi pres yang membantah kalau pria yang berinisial MBP sebagai anggota tim kampanye Jokowi-Ahok dalam Pilkada Jakarta 2012 lalu.

Tidak hanya itu, Fraksi PDIP juga mengatakan tim sukses Jokowi-Ahok telah membubarkan diri sejak 20 September 2012 lalu, tepatnya setelah Jokowi  dan Ahok dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2013-2017.

”Tim kampanye itu dari PDIP dan Gerindra. Setahu saya di tim kampanye tidak ada yang berinisial MBP. Kalau ada nama itu, urusan pribadi. Tidak ada urusannya sama tim kampanye,” kata Ketua Tim Kampanye Jokowi-Ahok yang juga Ketua DPD PDIP DKI Jakarta, Boy Sadikin. (wok/pes)

JAKARTA - Meledaknya skandal megaproyek pengadaan 656 bus asal Tiongkok, dengan nilai Rp 1,5 triliun telah membuat sejumlah pihak saling serang.

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News