Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Sodorkan Ahli dari UI, Makin Yakin Kebakaran Mandom Bukan Kesalahan Iwatani

Selasa, 01 Desember 2015 – 01:53 WIB
Sodorkan Ahli dari UI, Makin Yakin Kebakaran Mandom Bukan Kesalahan Iwatani - JPNN.COM

jpnn.com - JAKARTA - PT Iwatani Industrial Gas Indonesia (IIGI) kembali menyodorkan ahli untuk dimintai keterangannya di Polda Metro Jaya terkait kasus kebakaran di PT Mandom Indonesia Tbk, Cikarang, Kabupaten Bekasi pada 10 Juli lalu yan merenggut puluhan korban jiwa. Pekan lalu, Iwatani yang duag pegawainya menjadi tersangka kasus kebakaran di PT Mandom menyodorkan ahki bernama Prof. Dr. Ir. Anondho Wijanarko M. Eng, guru besar Fakultas Teknik Universitas Indonesia dan ahli keselamatan kerja.

Sebelumnya, pada 23 Oktober lalu Iwatani menyodorkan saksi bernama Doktor Kunihiko Koike, ahli ilmu fisika terapan dan ilmu kimia terapan asal Jepang. Sedangkan Anondho memberikan keterangannya di depan penyidik Polda Metro Jaya pada 23 November silam.

Koordinator tim kuasa hukum Iwatani, TM. Luthfi Yazid mengatakan, keterangan Anondho pada pokoknya menyebut kebocoran LPG di PT Mandom tidak semata-mata terjadi di flexible tube. “Namun,  bisa terjadi di berbagai saluran tempat LPG mengalir, baik di dalam saluran internal filling machine maupun saluran eksternalnya,” ujar Luthfi melalui siaran persnya, Senin (30/11) malam.

Mengutip keterangan Andhono, Luthfi menjelaskan, secara umum pengisian LPG ke dalam produk parfum biasanya meninggalkan residu LPG dalam jumlah kecil yang secara otomatis dihisap keluar ke atmosfer melalui blower penghisap. Hanya saja, lanjutnya, yang masih jadi pertanyaan adalah blower hisap di pabrik PT Mandom.

“Blower hisap di dalam ruangan filling machine itu berfungsi atau tidak masih jadi tanda tanya besar. Sebab, panel pendeteksi keberadaan hidrokarbon menunjukkan fakta adanya tingkat hidrokarbon yang tinggi,” katanya.

Luthfi menambahkan, ternyata alarm tidak aktif. “Karena itu saya kira alarm dalam keadaan off. Kondisi seperti itu menunjukkan tidak memadainya standard operation procedure  yang ada atau pekerjaan tidak dilakukan sesuai SOP,” ulasnya.  

Lebih lanjut Luthfi mengataan, pendapat Anondho juga sejalan dengan pakar asal Jepang, Kunihiko Koike. Yakni tidak berfungsinya alarm kebocoran gas. Akibatnya kebocoran terus berlanjut.  “Apabila alarm berbunyi tentunya para pekerja di pabrik PT Mandomakan menyadari dan mematikan mesin filling ataupun melakukan tindakan lainnya, sehingga bisa mencegah terjadinya kebakaran,” katanya.

Seperti diketahui, kebakaran yang terjadi di ruang produksi deodorant perfume spray (DPS) PT Mandom Indonesia di Cikarang Barat, Bekasi 10 Juli lalu telah menewaskan 28 orang dan 31 menderita luka bakar. Kebakaran iru juga membuat bangunan PT Mandom ludes dilahap si jago merah.

JAKARTA - PT Iwatani Industrial Gas Indonesia (IIGI) kembali menyodorkan ahli untuk dimintai keterangannya di Polda Metro Jaya terkait kasus kebakaran

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close