Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Soroti Masalah Ketahanan Pangan, Gerindra Berikan 4 Catatan untuk RAPBN 2021

Selasa, 25 Agustus 2020 – 22:22 WIB
Soroti Masalah Ketahanan Pangan, Gerindra Berikan 4 Catatan untuk RAPBN 2021 - JPNN.COM
Ahmad Muzani. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Fraksi Partai Gerindra DPR RI menyoroti kebijakan pemerintah tentang pembangunan ketahanan pangan yang diprioritaskan dalam RAPBN 2021. Ada empat catatan penting Gerindra untuk RAPBN tahun depan.

Ketua Fraksi Gerindra DPR Ahmad Muzani mengatakan, pemerintah telah menetapkan “Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Reformasi" sebagai tema kebijakan fiskal tahun 2021.

Dalam RAPBN 2021, pemerintah menambahkan fokus pembangunan menjadi tujuh poin, yaitu kesehatan; pendidikan; pembangunan teknologi informasi dan komunikasi; pembangunan infrastruktur; ketahanan pangan; dukungan perlindungan sosial; dan pembangunan pariwisata.

"Fraksi Gerindra berharap fokus kelima soal ketahanan pangan menjadi salah satu implementasi yang berkesinambungan atas arah pembangunan di RPJMN 2020-2024," kata Muzani saat menyampaikan pandangan umum fraksinya atas RUU APBN 2021 beserta Nota Keuangannya dalam rapat paripurna DPR, Selasa (25/8).

Muzani menambahkan, kedaulatan pangan meniscayakan pemenuhan atas kebutuhan sendiri melalui kegiatan pertanian dalam negeri. Termasuk di dalamnya ialah memastikan ketersediaan sarana produksi dan kepastian penjualan hasil panen dengan harga yang layak.

"Bagi Faksi Partai Gerindra, petani, pekebun, peternak, nelayan, pembudidaya dan petambak garam adalah pejuang pangan yang sangat wajib dihormati, dihargai, dan dilindungi," tegas Muzani.

Sementara anggota Fraksi Gerindra di Komisi XI DPR Heri Gunawan mengatakan, ada empat catatan penting kepada pemerintah terkait RAPBN 2020. Catatan pertama terkait target pendapatan negara dalam RAPBN 2021 sebesar Rp 1.776,4 triliun.

Angka itu terdiri dari penerimaan sektor perpajakan yang diperkirakan Rp 1.481,9 triliun, plus penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang ditargetkan tumbuh negatif sebesar 0,2 persen menjadi Rp 293,5 triliun, plus hibah sebesar Rp 0,9 triliun.

Gerindra menegaskan bahwa ketahanan pangan meniscayakan pemenuhan kebutuhan sendiri melalui kegiatan pertanian di dalam negeri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close