SRG dan PLK Jembatani Manajemen Rantai Pasok Komoditas di Indonesia
"Sedangkan “Sistem Resi Gudang (Warehouse Receipt System) adalah berbagai kegiatan yang berkaitan dengan penerbitan, pengalihan, penjaminan, dan penyelesaian transaksi Resi Gudang,”ujar Kasan.
SRG sendiri dapat dimanfaatkan oleh para petani, kelompok tani, gapoktan, koperasi tani maupun pelaku usaha (pedagang, prosesor, pabrikan) sebagai suatu instrumen tunda jual dan pembiayaan perdagangan.
Hal itu karena dapat menyediakan akses kredit bagi dunia usaha dengan jaminan barang (komoditas) yang disimpan di gudang.
Terkait manfaatnya, Kasan menyatakan SRG merupakan inisiatif Kemendag melalui Bappebti untuk membantu meningkatkan kesejahteraan petani dan pelaku usaha komoditas melalui konsep penyimpanan barang di gudang yang bermanfaat bagi petani, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (umkm), serta koperasi.
"SRG bermanfaat sebagai instrumen usaha pascapanen melalui mekanisme tunda jual, menyimpan ketika harga jatuh (yang biasa terjadi pada saat musim panen dimana pasokan melimpah atau terjadi penurunan permintaan pasar). Sebagai instrumen pembiayaan dengan memanfaatkan skema kredit program bersubsidi untuk meningkatkan modal usaha/pengembangan usaha," papar Kasan dalam keterangan resmi yang diterima JPNN, Senin (27/11/2023).
Selain itu, SRG juga dapat dioptimalkan dalam rangka penguatan kelembagaan ekonomi petani.
Sementara itu, bagi pelaku usaha ekspor, SRG dapat berperan sebagai instrumen dalam pemenuhan kontrak komoditas ekspor jangka pendek/menengah antara eksportir dengan mitra dagang.
Kemudian, SRG juga berfungsi sebagai instrumen pembiayaan perdagangan berbasis komoditas bagi para pelaku usaha (eksportir).