Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ssttt... Vietnam Curi Data Intelijen Indonesia untuk Bahas Perbatasan Laut Kedua Negara

Rabu, 31 Juli 2024 – 17:55 WIB
Ssttt... Vietnam Curi Data Intelijen Indonesia untuk Bahas Perbatasan Laut Kedua Negara - JPNN.COM
Vietnam disebut menggunakan cara ilegal dan mata-mata pencuri data yang berpotensi merugikan kedaulatan NKRI, terutama di sektor maritim. Ilustrasi: ANTARA

jpnn.com, JAKARTA - Pegiat Front Anti-Komunis Indonesia Saputra mengingatkan Pemerintah Indonesia bersikap tegas terhadap Vietnam dalam penentuan batas antara kedua negara. Menurut dia, Vietnam menggunakan cara ilegal dan mata-mata pencuri data yang berpotensi merugikan kedaulatan NKRI, terutama di sektor maritim.

Saputra mengungkapkan Vietnam mencuri informasi rahasia dari pihak Indonesia dalam rangka perundingan Perjanjian Batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Indonesia dan Vietnam telah menyepakati batas ZEE antara kedua negara pada Dsember 2022, serta menggelar tiga pertemuan teknis untuk membahas peraturan pelaksana turunan kesepakatan tersebut.

Namun, sebelum pertemuan kesepakatan itu, Vitnam diduga mencuri data dari delegasi Indonesia. Saputra membeber informasi itu dengan merujuk sumber dari Vietnam Reform Revolutionary Party atau Viet Tan.

“Menurut sumber dari Vietnam Reform Revolutionary Party, Pemerintah Vietnam melalui penempatan mata-mata dan cara ilegal memperoleh sejumlah dokumen rahasia/informasi penting dari delegasi Indonesia,” ujar Saputra dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Selasa (30/7).

Saputra menuturkan informasi penting yang bocor ke pihak Vietnam sebelum pertemuan teknis ketiga, antara lain, daftar anggota delegasi, rencana kerja delegasi Indonesia ke Vietnam, dan posisi Indonesia dalam persamuhan yang digelar pada April 2024 tersebut.

“Masih ada beberapa isu yang  tertunda dalam Pertemuan Teknis Ketiga antara Indonesia dan Vietnam yang akan dibahas lebih lanjut pada pertemuan teknis berikutnya, antara lain, aktivitas perikanan, pengelolaan dan eksploitasi LK (landas kontinen, red),” tuturnya.

Lebih lanjut Saputra mengatakan pihak Vietnam selama proses perundingan tersebut terus menekan delegasi Indonesia. Vietnam, katanya, juga menolak usulan yang adil dan rasional dari pihak Indonesia.

Walhasil, delegasi Indonesia cenderung berkompromi dengan keinginan Vietnam. “Perlu dicatat bahwa alasan Vietnam selalu mengambil kendali dalam perundingan selama ini ialah melalui cara-cara ilegal untuk memperoleh intelijen penting yang berkaitan dengan posisi Indonesia dalam perundingan PP (peraturan pelaksana, red), agar terlebih dahulu menyiapkan strategi respons pra-perundingan,” ujarnya.

Pegiat Front Anti-Komunis Indonesia Saputra mengingatkan Pemerintah Indonesia bersikap tegas terhadap Vietnam dalam penentuan batas antara kedua negara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News