Stafsus Muda BKPM Pastikan Indonesia Pilihan Tepat untuk Investasi Hijau
Pradana menyampaikan dengan melakukan industrialisasi, sumber daya alam yang dimiliki Indonesia dapat melengkapi kebutuhan transisi energi dunia.
Dia menyebutkan Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, cadangan timah terbesar ke-2, cadangan bauksit terbesar ke-6, dan cadangan tembaga terbesar ke-7.
Pradana menjelaskan bahwa Indonesia memiliki empat komoditas yang menjadi prioritas utama pemerintah untuk pengembangan industri hilir, yaitu nikel, bauksit, timah, dan tembaga.
“Pelarangan ekspor nikel dan bauksit telah diberlakukan, dan rencananya pelarangan tersebut akan diperluas untuk komoditas timah dan tembaga,” lanjutnya.
Mengenai prospek hilirisasi bauksit, Pradana menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia memiliki empat prioritas dalam industri hilir bauksit dan aluminium, yakni panel surya, komponen otomotif, kemasan makanan, serta bahan bangunan.
Sementara total potensi investasi industri hilir bauksit yang telah diperkirakan oleh Kementerian Investasi/BKPM sendiri bernilai sekitar USD 48,89 miliar.
“Mengenai arah kebijakan pemerintah, ada dua strategi yang dapat dilakukan. Pertama adalah pengembangan industri hilir, khususnya bauksit dalam bentuk substitusi impor. Kedua adalah penguatan industri dalam negeri,” jelasnya.
Pasalnya, masih banyak yang menilai bahwa Indonesia tengah mengalami industrialisasi.