Strategi Bung Karno Menjadikan Olahraga sebagai Alat Diplomasi Masih Relevan
Hasto Hadiri Bedah Buku ‘Olahraga, Politik dan Perlawanan Soekarno’ di Sabangjpnn.com - SABANG - Pemikiran dan jejak Bung Karno yang menjadikan olahraga sebagai alat diplomasi masih relevan dan aktual dilaksanakan pada masa kini. Hal ini terungkap dalam bedah buku berjudul “Olahraga, Politik, dan Perlawanan Soekarno” di Sabang, Aceh, Sabtu (24/9).
Bedah buku ini dihadiri langsung oleh dua penulis karya itu, Dr. Abrar dan Dr. Syamsurizal, serta Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Sekjen DPP PDIP) Hasto Kristiyanto.
Bedah buku mengenai sisi politik dari ajang olahraga memang senjaga dibahas menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut).
Dalam buku ini dibahas, antara lain, bagaimana ajang olahraga memiliki dimensi politik. Termasuk yang dilakukan Soekarno pada 1960-an melawan kolonialisme dan inperialisme barat. Selain itu, dibahas berbagai contoh aspek politik olahraga di berbagai negara lain di dunia.
Dr. Abrar mengungkapkan alasannya membuat karya ini, pertama, karena Bung Karno merupakan bapak bangsa dan founding father.
Kedua, pemikiran Bung Karno bahwa olahraga menjadi salah satu alat diplomasi.
“Itu masih relevan hingga saat ini. Misalnya, Bung Karno membangun aliansi poitik lewat olahraga, dan ternyata itu langkah betul,” kata Dr. Abrar.
Dia mencontohkan, saat ini Australia sedang membangun aliansi politik dengan negara tetangganya menggunakan olahraga. Australia rangkul New Zealand, Fiji, Vanuatu.