Sudah Jalan Tiga Jam, Bayi Keburu Lahir
Rabu, 15 Juli 2009 – 08:16 WIB
Setelah berhasil membantu persalinan itu, dia pun menamai anak pertama yang membuka sukses "pertunjukan" medis kepada warga pedalaman itu dengan nama suaminya. Dia mengaku kerap terharu jika mengenang masa-masa itu. "Apalagi kalau sekarang ketemu dengan anak itu, saya selalu ingat kisah perjuangan saya," papar perempuan kelahiran Gunung Kencana, Lebak, itu.
Namun, hingga kini, dia belum berhasil menangani persalinan warga Badui Dalam. Bukan karena warga tidak mau, tapi terutama karena medan yang berat. Ketika dia masih di perjalanan, sang ibu keburu melahirkan. Pernah suatu saat, ketika dia baru berjalan tiga jam (dari enam jam yang dibutuhkan), jabang bayi yang akan ditolong sudah keluar.
Dalam menjalankan profesinya, Rosita bekerja dengan ikhlas, tanpa pamrih. Betapa tidak, untuk sekali persalinan, dia rela walau hanya dibayar Rp 20 ribu. Bahkan, kata dia, jika ada yang mengaku tidak mampu, dia siap tidak dibayar. "Saya masih tetap ingat pesan orang tua, yakni ketika bertugas di mana pun harus tulus dan ikhlas. Insya Allah, rezeki tidak akan ke mana," ungkapnya.