Suhardi Beber Kiat Lawan Terorisme di Singapura
Sebenarnya, lanjut Suhardi, untuk urusan FTF ini Indonesia sudah cukup berpengalaman.
Dia mengungkapkan dari 1985-1992 sekitar 192 WNI yang pergi ke Afganistan untuk bergabung dengan kelompok militan, Al Qaeda.
Saat kembali ke Indonesia, mereka yang melakukan aksi-aksi terorisme dalam kurun waktu tahun 2000-2005.
Menurut Suhardi, motivasi mereka sejak dulu tidak berubah yaitu akan mengganti ideologi negara Indonesia dengan ideologi mereka.
Namun sekarang, proses perekrutan anggota teroris itu berubah.
Kalau dulu melalui cara konvensional seperti dakwah, sekarang mereka memanfaatkan kemajuan teknologi melalui internet dan media sosial.
Target mereka pun kini banya menyasar kaum intelektual, pegawai negeri, mahasiswa, dan pelajar.
Begitu juga aksi mereka, kalau dulu mereka beraksi dengan cara berkelompok, sekarang mereka banyak melakukan aksi sendirian (lone wolf). (jos/jpnn)