Suhu Dingin dan Haru Warnai Peringatan HUT RI di Selandia Baru
jpnn.com, WELLINGTON - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Wellington, Selandia Baru menggelar peringatan detik-detik proklamasi, Kamis (17/8) dalam suasana penuh kebinekaan. Sekitar 200 warga negara Indonesia (WNI) dari beragam suku dan daerah ikut dalam upacara yang dipimpin langsung Duta Besar RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya.
Sebagaimana siaran pers KBRI Wellington, upacara bendera dimulai pukul 09.30 di tengah udara dingin dan angin kencang. Namun, suhu dingin dan angin kencang yang menerbangkan dekorasi tidak mengendorkan semangat para WNI di Selandia Baru untuk tetap mengikuti upacara peringatan kemerdekaan RI.
Menurut Tantowi, suasana haru mewarnai peringatan detik-detik proklamasi. Kekompakan WNI meyanyikan lagu Indonesia Raya saat Sang Dwiwarna dikibarkan mengundang suasana haru.
“Tidak sedikit yang menangis ketika menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya mengiringi pengibaran bendera merah putih yang dikerek oleh tiga pelajar dan mahasiswa Indonesia di Selandia Baru. Dua di antaranya berasal dari Papua,” ujar Tantowi.
Dubes RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya memimpin upacara peringatan detik-detik proklamasi di KBRI Wellington, Kamis (17/8). Foto: KBRI Wellington
Lebih lanjut mantan pimpinan Komisi Pertahanan dan Intelijen DPR itu menambahkan, peringatan HUT RI ke-72 di KBRI Wellington juga mencerminkan kebinekaan. Sekitar 200 WNI yang hadir dalam upacara itu berasal dari beragam suku, antara lain Jawa, Batak, Palembang, Kawanua, Minang, Ambon dan Papua.
“Ada 70 pelajar dan mahasiswa asal Papua serta sepuluh seniman asal Maluku yang hadir. Ini memberi nuansa kebinekaan yang amat kuat,” sambungnya.