Sukses, Operasi Jantung Tanpa Buka Rongga Dada
Kerjasama RSUD dr Soetomo dengan RS Yodak, ShanghaiJumat, 23 April 2010 – 02:31 WIB
Penutupan tersebut tidak menggunakan bahan apa pun dari luar tubuh pasien. Dokter langsung menjahit, karena lubang itu ternyata memiliki "bibir?. "Kalau ada bibirnya, bisa langsung dijahit. Kalau nggak, kantong pembungkus jantungnya yang diambil sebagian, dan dipakai menutup. Untung, yang ini tidak perlu begitu," kata Paul. Kondisi pasien yang relatif bagus memang menjadi salah satu hal yang membuat proses operasi bisa berlangsung lebih cepat. Tim dokter hanya perlu menghentikan jantung selama 18 menit, dan mengoperasi jantung Tafif selama 1 jam 18 menit.
"Pasien ini sangat beruntung," ungkap Cheng. Menurutnya, ASD sebenarnya bukan gangguan jantung yang sulit dibenahi dengan bedah lubang kunci. Selama ini, tingkat keberhasilan operasi itu adalah 99,9 persen ke atas.
Namun, operasi itu biasanya dilakukan ketika penderita masih sangat muda, yakni berusia 5-6 tahun, dengan ukuran lubang yang sangat kecil. Sedangkan usia Tafif sudah 45 tahun, dengan lubang berdiameter 2,5 cm. "Kalau pasien masih kecil, operasi semacam ini (ASD, Red) sangat mudah. Tapi, karena pasien sudah dewasa, tingkat kesulitannya jadi menengah," papar profesor yang masih berusia 45 tahun itu.