Sumedang Terapkan Sistem Ganjil Genap, Bupati: Ini Cara yang Lebih Humanis
“Sekali lagi saya tekankan bahwa pemberlakuan ganjil genap ini adalah ikhtiar pemerintah daerah dalam menangani Covid-19 dengan membatasi kegiatan masyarakat melalui cara yang lebih humanis,” terangnya.
Dalam penanganan Covid-19, pihaknya juga akan menerapkan perspektif “Injak gas dan rem” antara kesehatan dan ekonomi sesuai porsinya masing-masing.
“Ketika kasus Covid-19 naik, kesehatan yang kita gas, dan ekonomi kita rem. Namun sebaliknya, ketika Covid-19 melandai, maka kesehatan yang direm dan ekonomi yang digas,” ujarnya.
Menurutnya, PPKM terbukti efektif menurunkan terkonfirmasi aktif, BOR dan jumlah pasien yang meninggal, serta meningkatkan jumlah pasien sembuh.
“Catatan hari ini BOR turun dari hari sebelumnya. Semula 63,42 persen sekarang 60,60 persen Positivity Rate juga kembali turun. Pengujian sebelumnya di angka 29,33 persen dan pengujian terakhir di angka 21,27 persen,” kata dia.
Terkait capaian Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Sumedang, dia mengaku sudah sekitar 16 persen.
“Kami akan terus gencarkan vaksinasi ini dan memaksimalkan 35 Puskesmas yang ada di Kabupaten Sumedang. Per Puskesmas 200 sasaran. Kemudian memaksimalkan mobile vaksin, tiap Rabu dan Kamis di Islamic Center ada Pos Vaksin yang dibantu oleh Urkes Polres, Kesdim, Brimob, dan Yonif,” terangnya.
Dikatakan bupati, pihaknya juga melakukan kerja sama dengan berbagi lembaga dalam rangka mempercepat capaian 70 persen di akhir Desember 2021.