SUN Energy Tingkatkan Pertumbuhan Bisnis di Asia-Pasifik
BHP telah menandatangani perjanjian bahwa 50% listrik yang dihasilkan dari Merredin Solar Farm, yang akan digunakan untuk kilang Nickel West Kwinana dan smelter pertambangan Kalgoorlie sehingga BHP dapat berkontribusi mengurangi emisi dari penggunaan listrik di kedua fasilitas ini sebesar 30-50 persen.
Proyek pembangunan PLTS ini pun memiliki perjanjian dengan Sunshot Energy untuk mengenai sertifikat pembangkit skala besar yang dihasilkan oleh Merredin.
“Sebagai pengembang proyek tenaga surya yang kini berpusat di Singapura, SUN Energy telah memperluas portofolio penggunaan energi terbarukan dengan cepat di Asia-Pasifik. Pasar Australia adalah kunci bagi kami, mengingat potensi jangka panjangnya untuk penggunaan energi terbarukan dan letak geografisnya," ujar Philip Lee, Chief Executive Officer SUN Energy.
Akuisisi ini sambung Philip, mendukung strategi SUN Energy menjadi salah satu perusahaan energi terbarukan terkemuka di Asia-Pasifik melalui kombinasi pengembangan proyek baru dan akuisisi selektif.
“Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan SUN Energy untuk Merredin Solar Farm. Kami berharap dapat memberikan lebih banyak proyek energi terbarukan ke Australia di tahun-tahun mendatang," harap Archie Chen, Chief Executive Officer Risen Energy Australia.
Selama proses akuisisi, SUN Energy bermitra dengan Voltiq (keuangan) dan DLA Piper (hukum) dalam hal transaksi, sedangkan Risen Energy bermitra dengan Holding Redlich (hukum).
Melalui akuisisi ini, SUN Energy berhasil meningkatkan posisinya sebagai salah satu perusahaan energi terbarukan yang paling berkembang dari Indonesia di kawasan Asia-Pasifik, melalui kombinasi investasi untuk pengembangan proyek baru dan akuisisi selektif.(chi/jpnn)